Rubrik India Harian Orbit Medan

Kamis, 28 Oktober 2010

Layanan Belajar Bahasa Tamil Gratis




Tampak ceria wajah bocah-bocah tersebut, ada yang berlari, berbicara, dan juga asik dengan pekerjaan yang diperintahkan oleh sang guru. Walaupun terkadang ada juga yang ditegur oleh sang guru, namun hal tersebut tak membuat mereka menjadi murung. Kegiatan tersebut digelar bukan kegiatan seperti belajar mengajar di sekolah.

Dengan tempat duduk ,maupun meja yang juga ala kadarnya saja, bocah-bocah tersebut tetap merasa senang berada didalamnya. Begitulah pemandangan di salah satu sudut emperan Kuil Kariamman Medan. Salah satu kegiatan yang di belajar bahasa Tamil yang diberikan secara gratis oleha dermawan yang peduli terhadap perkembangan bahasa tamil itu sendiri.

Kegiatan yang dilaksanakan tiga kali dalam satu minggu juga diharapkan sebagai  tonggak awal anak-anak keturunan Tamil dapat menggunakan bahasa tersebut , karena bahasa Tamil merupakan bahasa yang harus dilestarikan.

Dengan seorang pengajar wanita yang sudah lanjut bernama Danem, dan seorang rekannya bernama Arul, kegiatan belajar mengajar tersebut tidaklah sangat tegang, lebih santai namun sangat berarah. Sehingga suasana tersebu tidak membuat anak-anak yang hadir tidak bosan dengan kegiatan tersebut.

Menurut wanita yang terlihat awe muda yang kini telah berusia 61 tahun itu, dirinya sudah 17 tahun menjadi pengajar bahasa Tamil, sejak usia muda, namun untuk menjadi pengajar di Kuil Kaliamman baru berjalan beberapa bulan saja. Dan untuk semua itu, siswa yang hadir sama sekali tidak dilakukan pemungutan biaya, serta seluruh perlengkapan balajar diberikan secara gratis oleh penderma.

“ Sejak muda saya sudah menjadi guru bahasa Tamil, namun sempat terhenti karena saya berkeluarga, dan kini setelah suami saya meninggal dunia, saya diminta kembali menjadi pengajar,lantas saya pun menerimanya dengan senang hati,”ujarnya.

Danem menjelaskan pada dasarnya murid yang hadir untuk belajar padanya merupakan titipan dari para orang tua yang ingin anak-anaknya dapat menguasai Bahasa Tamil yang mulai menghilang, dan bahkan banyak juga warga Tamil sendiri yang tak mengerti bahasa khas mereka.

Dirinya mengakui, tingkat kesulitan untuk mempelajari bahasa Tamil bagi anak-anak, karena huruf abjadnya yang berjumlah ratusan sehingga sedikit lebih sulit untuk memahaminya. Maka dari itu, untuk menyiasati hal tersebut dirnya mengatakan membiasakan selama proses belajar mengajar antara dirinya dan siswanya menggunakan bahasa Tamil.

“ saya membiasakannya dalam pembicaraan sehari-hari, maka mereka tidak mungkin lupa, walaupun pada umumya mereka tidak dapat secara langsung mengatakannya, namun mereka mengerti apa maksud dari kata-kata itu,”ujarnya.

Danem juga mengakui, dengan fasilitas yang seadanya juga menjadi penghambat proses belajar mengajar, padahal sejujurnya sarana-dan prasarana menjadi faktor pendukung. Terutama ruang kelas yang memadai, sehingga siswa-yang hadir pada dirinya dapat lebih bersemangat.

Tambah Danem lagi, saat ini ada sekira tiga tempat yang menyediakan program bahasa Tamil secara gratis yang tergabung dalam Tamil Develovment Centre yakni Pasraman Kaliamman( di Kuil Kaliaamman), Sitti Winayagar( bertempat di Karang Sari) dan yang terkahir adalah Pratai Pasiran( di Jalan Teratai/ Mangkubumi).

  Wangge Name Tamil Padi Kelam”( Mari kita belajar Bahasa Tamil )Om-15( Dimuat di Harian Orbit Medan)

1 komentar: