Rubrik India Harian Orbit Medan

Kamis, 11 November 2010

Rames, Pedagang Aksesoris dari India


Berkali-kali kakinya berjalan menyusuri tiap sudut-sudut kuil dimana banyak orang berkumpul di perayaan Deepavali di Shri Mariamman Kuil. Rambutnya sudah terlihat botak pada bagian depan, dan warna rambutnya hampir 80 % terlihat putih.

Dia terlihat lalu-lalang menawarkan barang dagangan yang digantungkan dibagian tangan kanannya. Meski sesekali dia hanya mencoba menghilangkan rasa lelahnya dengan sesekali duduk diantara umat yang hadir di Kuil Mariamman Medan. 

Sebut saja namanya Rames warga kebangsaan India itu mencoba mengadu nasib dengan cara berdagang di Indonesia. Meski usianya baru menginjak 40 tahun, rambut Rames terlihat hampir 90 persen berwarna putih. Kemudian, ditambah lagi dengan beberapa giginya yang sudah tidak utuh.

Dengan senyum yang sangat khas, Rames mencoba menawarkan dagangan manik-manik dan juga aksesoris yang dibawanya langsung dari India. Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, Rames mencoba menawarkan dagangannya , meski banyak yang menolak untuk membeli.

Namun Rames tak menemui kesulitan ketika pembeli dagangannya mampu berbahasa Tamil dengan fasih. Bahkan dengan banyak tawa, seorang pedagang mencoba menawar dengan harga jauh dibawah harga yang ditawarkan Rames.

Meskipun begitu, ketika berdagang Rames mampu menawarkan dagangannnya dengan menggunakan harga satuan rupiah. Untuk sebuah aksesoris yang dijualnya, Rames membandrol harga mulai dari Rp 50 ribu ratusan ribu, semuanya tergantung pada dari jenis dan mutu barang. Dan semua barang yang dijual memang barang-barang asli India.

Aksesori yang ditawarkan juga sangat beragam seperti kalung, gelang yang terbuat dari bulu gajah dan juga semacam tasbih dan ada pula semacam jimat. Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata Rames menjelaskan jenis dan fungsi aksesoris yang ditawarkan.

“ Can you speak English,’ ujar seorang calon pembeli.
“ Yes, but little-little, jawab Rames sembari tertawa menunjukkan giginya.
Rames mengaku sudah cukup lama berdagang di Indonesia, meski pada Deepavali kali ini dirinya terpaksa tidak merayakannnya bersama keluarga dirumah. Om-15


Tidak ada komentar:

Posting Komentar